Featured Post Today
print this page
Latest Post

Albarqaf, Kiswah Penutup Pintu Kabah yang Agung

Albarqaf- Bagian kiswah yang menutupi pintu Kabah disebut “Al-Barqaf”, dengan tinggi 6,32 m dan lebar 3,30 m. Sudut-sudutnya dihiasi dengan kalimat “Allah Rabbi” dalam lingkaran yang berjumlah delapan buah, pada tengahnya terdapat tiga lingkaran bertuliskan ” Hasbiyallah”. Pada bagian tepian kiswah yang menutupi pintu Kabah ini terdapat surat Al-Fatihah yang terbagi dalam 10 kotak. Di bagian atas termaktub ayat 144 dari surat Al-Baqarah, “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.”



Dalam dua kotak panjang, di bawahnya tertulis ayat 133 dari surat Ali lmran: “Dengan nama Allah Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang dijadikan untuk orang-orang yang bertaqwa.” Selanjutnya, “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.” (QS An-Nur:35) dalam empat lampu. Di bawahnya terdapat Ayat Kursi (QS Albaqarah: 255). Lalu di bawahnya lagi ada ayat, “Dengan nama Allah yang  Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sesungguhnya Allah akan membuktikan kebenaran Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya, (yaitu) sesunguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman.” (QS Al-Fath: 27). Kemudian surat Al-Ikhlas dalam dua lingkaran yang di tengahnya terdapat basmalah. Diantara kedua lingkaran tersebut tertulis, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Zumar: 53).

Kemudian, La ilaha ilallah. Al-Malik Al-Haqq Al-Mubin. Muhammad Rasulullah. Shadiq wa’dil Amin, dan selanjutnya dari surat Quraisy. Bagian akhir tertulis, Shuni’at hadzihi Al-sattrah fi Makkah Al-Mukarramah wa ahddha ihi Al-Kabah Al-Musyarrafah Khadim Al-Haramain Al-Syarifain Fahd ibn Abdul Aziz, alu Sa’ud. Taqabbalallahu minhu. Artinya: Kiswah Kabah ini dibuat di Makkah Al-Mukarramah dan Raja Fahd ibn Abdul Aziz menghadiahkannya kepada Kabah. Semoga diterima oleh Allah
0 komentar

Pesona Memandang Ka'bah

Pesona Memandang Ka'bah -Rasa haru dan bahagia ketika memandang Ka'bah hanyalah dapat dirasakan bagi mereka yang memiliki hati yang bersih. Banyak sekali terlihat di antara jamaah haji yang menangis ketika memandang Ka'bah. Mengapakah bisa demikian? Apakah yang kita bayangkan ketika memandangnya?

Pada saat Ka‘bah telah tampak di depan mata, hendaknya kita menghadirkan keagungan Rumah Allah tersebut dalam hati kita. Banyak ulama yang mengatakan, ketika memandang Ka'bah hendaklah membayangkan seolah-olah sedang memandang Sang Pemilik Ka'bah itu sendiri, yaitu Allah SWT.



Ketika memandang Ka'bah dan membayangkan Sang Pemilik Ka'bah, hendaklah berharap semoga di Akhirat kelak mendapatkan anugrah untuk memandang wajah Allah SWT.

Kesempatan memandang wajah Allah di surga kelak adalah suatu kesempatan dan anugrah tertinggi bagi seorang mu'min. Kesempatan agung tersebut jauh lebih tinggi dari segala kenikmatan yang ada di surga. Tidak semua orang yang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.

Ketika melihatnya, hendaklah memperbanyak doa. Diperbolehkan berdoa menurut apa yang disukai. Dalam sunnah, doa yang masyhur dibaca ketika memandang Ka'bah adalah;

"Allahumma zid hazal baita tasyrifan wata'zlman wataknman wamahabatan wazid man syarrafahu wa azzamahu wa karramahu mimman hajjahu awi'tamarahu tasyrifan wa ta’zTman wa taknman wabirran."

Artinya; "Ya Allah tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pada orang-orang yang memuliakannya dan mengagungkannya dari orang-orang yang berhaji dan umrah kemuliaan, kebesaran, kehormatan dan kebaikan."

Ketika berdoa, hendaklah mencari posisi multazam, yaitu posisi antara hajar aswad dan pintu ka'bah. Sebagaimana diriwayatkan dari banyak hadist, multazam adalah salah satu tempat yang mustajabah (dijamin terkabulnya doa) bagi orang yang berdoa disana.

Selanjutnya, bersyukurlah kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan untuk mengunjungi rumah-Nya. Banyak sekali orang yang merindukan untuk berangkat haji, namun belum juga kesampaian. Begitu juga orang yang hidup bergelimang harta, namun belum juga terpanggil hatinya untuk menunaikan haji. (ka'bah)

0 komentar

Pesona Ka'bah

Pesona Ka'bah - Ka'bah adalah salah satu bangunan tertua di dunia yang berada di tengah-tengah Masjidil Haram. Setiap orang yang melihatnya dengan keikhlasan dan ketulusan pasti akan berlinang air mata. Suara zikir dan doa orang yang bertawaf mengelilinginya menjadi pesona tersendiri bagi orang yang merasakannya.


Bangunan Ka'bah mempunyai tingginya sekitar 15 meter, panjang sisi sebelah utara 9.92 meter, sisi sebelah barat 12.15 meter, sisi sebelah selatan 25.10 meter, dan sisi sebelah timur 11.88 meter.

Pintu Ka'bah di sisi sebelah timur dengan tinggi sekitar 2 meter dari tanah, terbuat dari emas murni dan bertuliskan ayat-ayat Alquran. Pada masa pemerintahan Khalid ibn ‘Abd Al Aziz, pintu ini dibuat dari bahan emas.

Sebelumnya, yaitu semenjak kekhalifahan Sultan Sulaiman Al Qanuni (959 H), pintu Ka'bah dibuat dari lempengan perak berlapiskan emas, terutama daun pintu dan gemboknya.

Dinding Ka'bah bagian bawah ditopang dengan tembok kuat yang terbuat dari batu marmer. Tembok itu melingkar mengitari Ka'bah dan disebut Syadzarwan. Tinggi Syadzarwan di bagian utara Ka‘bah mencapai 50 cm dengan lebar 39 cm, di bagian barat mencapai 27 cm dengan lebar 80 cm, di bagian selatan mencapai 24 cm dengan lebar 87 cm, sedangkan di bagian timur mencapai 22 cm dengan lebar 66 cm.

Menurut mazhab Syafi'i dan Maliki, tembok Syadzarwan termasuk bagian Ka'bah sehingga jamaah haji yang bertawaf harus berada di luarnya. Pendapat sebaliknya dikatakan oleh mazhab Hanafi. Me­nurut mereka, tembok Syadzarwan bukan merupakan bagian Ka’bah.

Adapun mazhab Hanbali memilih berada diantara dua pendapat di atas. Menurut mereka, menjauhi tembok itu sangat dianjurkan, tetapi seandainya jamaah melakukan tawaf di dalamnya maka tawafnya tetap sah dan tidak sampai rusak.

Yang jelas, belum diketahui secara pasti kapan pertama kali tembok Syadzarwan dibangun. Setiap kali Masjidil Haram dipugar, tempat-tempat di sekitarnya juga dipugar. Yang pasti, tembok Syadzarwan mengalami pemugaran pada tahun 542 H, 636 H, 660 H, dan 1010 H.


Sumber: Buku Induk Haji dan Umrah untuk Wanita, Oleh; Dr. Ablah Muhammad Alkahlawy (ka'bah)
0 komentar

Ka'bah Banjir

Ka'bah Banjir - Makkah kebanjiran. Berita itu datang di awal tahun ini. Setelah diterpa hujan selama sekitar empat jam, beberapa ruas jalan di kota Suci itu mulai tergenang air. Bahkan, sebagian halaman Masjidil Haram dikabarkan ikut tergenang air setinggi mata kaki.








 Kondisi geografis Kota Makkah yang berada di lembah dengan bukit-bukit yang mengelilinginya, seperti sebuah mangkok. Bila hujan deras datang, yang waktunya tidak bisa diperkirakan, maka banjir pun menyapa kota itu. Banjir yang terjadi Januari lalu itu bahkan bisa dibilang cukup besar karena terjadi di sejumlah titik di Kota Makkah.





Menilik sejarahnya, Ka'bah sudah beberapa kali terendam banjir. Pada zaman khalifah Umar bin Khattab, banjir dikabarkan juga pernah terjadi. Akibatnya, sejumlah dinding Ka'bah rusak terendam air karena pada masa itu pusat arah sholat bagi umat Islam itu belum dibangun dengan direkatkan semen, melainkan olah tanah atau lumpur.





Namun, banjir terbesar yang pernah direkam terjadi pada tahun 1941. Seperti terlihat dalam foto-foto, banjir itu terbilang cukup besar sehingga bisa mencapai leher orang dewasa. Mengapa saat itu banjir bisa terjadi? Penyebabnya, saluran air atau drainase di Kota Makkah belum sebaik sekarang.  Air tidak mengalir dan hanya menggenang di Kota Makkah, termasuk Masjidil Haram, yang terletak paling rendah.
Karena curah hujan yang begitu tinggi, air tak bisa diserap bumi Makkah dalam waktu cepat. Sehingga air menggenang dan merendam Masjidil Haram. Akibat banjir itu bagian dasar tiang kayu yang berada di dalam Ka'bah menjadi rapuh dan rusak. Penguasa Kota Makkah saat itu kemudian memerintahkan perbaikan dan pembenahan saluran airnya. (ka'bah)
0 komentar

Ka'bah dari Masa Ke Masa

Ka'bah dari Masa Ke Masa - Berikut adalah gambar Ka'bah dari Masa ke Masa


Ka'bah di Zaman Nabi Adam AS

 Ka'bah di Zaman Nabi Ibrahim AS












(ka'bah)
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ka'bah Mekkah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger